Index Sumut – Mata uang rupiah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa (13/8), ditransaksikan menguat di level 15.925 per US Dolar. Mata uang Rupiah menguat ditengah memburuknya sjeumlah indikator keuangan AS.

Seperti, Imbal hasil US Treasury 10 tahun yang turun ke level 3.9%, kinerja US Dolar Indeks yang berada di level 103,14. Sejauh ini memberikan keuntungan bagi Rupiah untuk menguat.

“Akan tetapi penguatan Rupiah tidak sejalan dengan sejumlah mata uang di Asia lainnya. Seperti Yuan China, Singapura Dolar, Hongkong Dolar, India Rupee yang justru melemah terhadap US Dolar,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Selasa (13/8).

Rupiah pada perdagangan hari ini berpeluang untuk berada di zona hijau hingga sesi penutupan perdagangan. Rupiah berpeluang bergerak dalam rentang 15.900 hingga 15.960 per US Dolar nya.

“Penguatan Rupiah juga akan menjadi katalis positif bagi IHSG untuk ditransaksikan di zona hijau,” ujar Gunawan.

Satu-satunya agenda ekonomi yang dinanti pelaku pasar pada perdagangan hari ini adalah data inflasi produsen AS atau PPI. Data tersebut bisa merubah arah pergerakan pasar di tengah minimnya agenda ekonomi pada hari ini.

Pada perdagangan pagi ini, sejumlah bursa di Asia masih bergerak sideways meskipun mayoritas berada di zona hijau.

IHSG pada sesi pembukaan perdagangan dibuka menguat di level 7.316. Pada perdagangan hari ini, IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang 7.270 hingga 7.330.

Di sisi lain, harga emas dunia pada pagi ini ditransaksikan lebih tinggi dibandingkan harga kemarin sore. Harga emas saat ini ditransaksikan di level $2.466 per ons troy nya. (R)

Share: