Index Sumut – Dalam FED Minutes dini hari, The FED memberikan kemungkinan adanya pemangkasan bunga acuan pada bulan September mendatang. Walaupun dengan sejumlah catatan, dimana data yang direalisasikan nantinya sesuai dengan harapan Bank Sentral AS.

“Ini berarti penentu gerak pasar selanjutnya adalah rilis data inflasi AS, serta sejumlah data lain yang mendukung pemangkasan bunga acuan di bulan depan,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Kamis (22/8).

Sejauh ini, minutes tersebut tidak memberikan dampak besar bagi kinerja bursa di Asia yang cenderung bergerak sideways pada perdagangan hari ini. Pasar saham seakan sudah menghitung kemungkinan pemangkasan bunga acuan tersebut sehingga harga saham dinilai priced in.

Kinerja IHSG pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini juga dibuka sideways melemah di level 7.531.

Sementara itu, mata uang rupiah pada sesi perdagangan pagi ditransaksikan stabil di kisaran 15.480 per US Dolar, namun sejauh ini melemah di level 15.500 per US Dolar.

“IHSG pada perdagangan hari ini diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 7.500 hingga 7.570, dan mata uang rupiah ditransaksikan di kisaran level 15.430 hingga 15.500 per US Dolarnya. Pasar keuangan di tanah air memiliki ruang penguatan yang terbatas dalam merespon kabar positif dari AS,” katanya.

Pelaku pasar selanjutnya akan kembali fokus ke Bank Sentral AS, dimana Gubernur The FED akan memberikan testimoninya pada perdagangan besok. Pidato The FED akan menjadi penentu bagaimana kinerja pasar keuangan di Asia pada awal pekan mendatang.

Di sisi lain, pagi ini harga emas relatif stabil di level $2.507 per ons troy nya. (R)

Share: