
Index Sumut – Dalam sepekan kedepan, pasar keuangan tidak akan banyak dibanjiri oleh agenda ekonomi penting. Pasar akan lebih fokus pada kebijakan bunga acuan yang akan dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).
Sejauh ini, kinerja mata uang Rupiah yang mengalami tekanan secara bertubi-tubi membuat harapan pemangkasan bunga acuan BI memudar.
Padahal kebijakan pemangkasan bunga acuan sangat dibutuhkan di tengah tekanan kinerja ekonomi saat ini.
“Akselerasi pertumbuhan ekonomi bisa dilakukan jika BI mampu menurunkan besaran bunga acuannya. Sehingga rapat dewan Gubernur Bank Indonesia di pekan ini diragukan apakah BI akan memangkas bunga acuannya atau justru tetap mempertahankannya,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Senin (18/11).
Pada perdagangan awal pekan ini, mayoritas bursa di Asia ditransaksikan di zona hijau. IHSG justru masih dibuka melemah di level 7.152 pada sesi pembukaan perdagangan.
“IHSG tetap berpeluang untuk menguat mengikuti kebanyakan bursa yang ada di Asia. Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah ditransaksikan melemah pada sesi pembukaan perdagangan di level 15.860 per US Dolar,” sebutnya.
Sejauh ini, tekanan di pasar keuangan belum sepenuhnya hilang. Ada banyak sentimen negatif di pasar keuangan hingga gambaran kebijakan ekonomi AS di tahun depan memiliki arah yang lebih jelas.
Di sisi lainnya, harga emas dunia ditransaksikan menguat tipis di level $2.592 per ons troy nya. (R)