
Index Sumut – Pada perdagangan hari Rabu mendatang AS akan merilis data pertumbuhan ekonomi, penjualan barang tahan lama dan inflasi. Selain itu, sejumlah agenda lainnya yakni FOMC minutes pada perdagangan hari Kamis dini hari.
“Ada banyak agenda penting yang akan menjadi rujukan pelaku pasar di pekan ini. Dan agenda tersebut akan menentukan arah investasi pelaku pasar selanjutnya,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Senin (25/11).
Gunawan menyebutkan, sejauh ini, pelaku pasar masih terfokus pada kebijakan The FED setelah Trump menjabat nantinya. Segala kemungkinan seperti membaiknya kinerja inflasi dan pertumbuhan ekonomi AS, diproyeksi tidak akan sangat signifikan mempengaruhi keputusan investasi pelaku pasar.
“Dan membaiknya perekonomian AS kian menguatkan ekspektasi bahwa The FED kian jauh pada kemungkinan pemangkasan bunga acuan,” katanya.
Pada perdagangan pagi ini, mayoritas bursa di Asia di buka di zona hijau. Sementara mata uang US Dolar bergerak melemah terhadap banyak mata uang di Asia.
“IHSG pada sesi pembukaan perdagangan ditransakaikan menguat di level 7.218. Sementara mata uang rupiah, bergerak sideways dengan kecenderungan melemah di level 15.875 per US Dolar,” ujarnya.
IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang ditransaksikan dalam rentang 7.230 hinjgga 7.290. Sementara rupiah berpeluang untuk ditransaksikan dalam rentang 15.850 hingga 15.885. Rupiah masih berpeluang menguat seiring dengan US Dolar yang masih dibawah tekanan akibat melemahnya imbal hasil US Treasury.
“Selama sepekan kedepan, pelaku pasar tidak lagi hanya tefokus pada agenda ekonomi semata. Tensi geopolitik yang kian memanas di wilayah Eropa Timur juga tidak luput dari pemantauan. Peningkatan tensi tersebut telah mendorong kenaikan harga emas belakangan ini. Dan harga emas pada perdagangan pagi ini ditransaksikan di kisaran level $2.700 per ons troy nya,” pungkasnya. (R)