Index Sumut – Laju tekanan inflasi tanah air akan dirilis pada perdagangan awal pekan ini. Inflasi pada bulan November diproyeksikan sebesar 0.23% secara nasional. Dan rilis data inflasi BPS diproyeksikan tidak akan memberikan pengaruh besar terhadap kinerja pasar keuangan di awal pekan ini.

Bursa saham di Asia pada sesi perdagangan pagi, Senin (2/12/2024) ditransaksikan menguat. Begitu juga IHSG pada sesi pembukaan perdagangan menguat di level 7.117.

“IHSG berkesempatan untuk menguat secara teknikal, setelah IHSG mengalami tekanan jual dan dalam tren turun sejak pemilihan Presiden AS di awal November kemarin. IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang ditransaksikan dalam rentang 7.100 hingga 7.150,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin.

Gunawan menyebutkan, selama sepekan kedepan, pasar keuangan akan banyak disuguhi sejumlah data penting yang akan berpengaruh terhadap kinerja passr keuangan global.

Seperti data manufaktur AS yang diproyeksikan masih akan mengalami kontraksi, data penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian yang sejauh ini diproyeksikan memburuk, serta ada testimoni dari Gubernur Bank Sentral AS. Termasuk juga data penting lain dari AS yang dirilis secara mingguan seperti data klaim pengangguran.

“Data dari AS tersebut bisa saja mendorong pelemahan pada mata uang US Dolar jika sesuai dengan proyeksi. Namun, yang menjadi persoalan adalah bagaimana sikap Gubernur The FED nantinya. Jika gambaran pemangkasan bunga acuan memudar maka Rupiah bisa menguat terhadap US Dolar,” ujarnya.

Sayangnya, diawal pekan ini Rupiah masih terpantau melemah tipis di kisaran level 15.850 per US Dolar. Dimana pemicu pelemahan rupiah adalah membaiknya imbal hasil US Treasury 10 tahun yang pada pagi ini berada di level 4.220%.

Di sisi lain harga emas terpantau turun ke level $2.630 per ons troy nya. (R)

Share: