Index Sumut – Kinerja mayoritas bursa di Asia kembali berada di zona merah, IHSG disesi pembukaan perdagangan menguat tipis ke level 7.198.

Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, di tengah minimnya sentimen pasar, pelaku pasar kembali dibayangi kekuatiran dari meningkatnya tensi geopolitik di semenanjung Korea. Dimana Presiden Korea Selatan menyatakan negaranya darurat militer, seiring meningkatnya ketegangan Negara tersebut dengan Korea Utara.

“Kabar tersebut menjadi sentimen negatif di pasar keuangan Asia. IHSG juga masih rentan untuk terkoreksi, dan berpeluang ditransaksikan dalam kisaran 7.130 hingga 7.210,” ujar Gunawan, Rabu (4/12).

Sejauh ini, lanjutnya, memang bursa di Asia banyak yang melemah terbatas dan IHSG berpeluang untuk mengikuti arus tekanan yang terjadi pada bursa saham di Asia selama sesi perdagangan berlangsung.

Sementara itu, kinerja mata uang rupiah pada perdagangan pagi ini kembali melemah terhadap US Dolar. Rupiah dibuka melemah di kisaran level 15.970 per US Dolar.

“Tekanan Rupiah mencuat seiring dengan membaiknya data ketersediaan lapangan kerja yang ada di AS. Dimana ada sekitar 7.74 juta lapangan pekerjaan di AS, atau lebih tinggi dari ekspektasi di kisaran 7.5 juta lapangan perkerjaan pada bulan Oktober,” ujarnya.

Menurutnya, data tersebut menjadi angin segar bagi mata uang US Dolar, yang terpantau menguat terhadap banyak mata uang di Asia pada perdagangan pagi ini.

“Imbal hasil US Treasury juga mengalami kenaikan dan kian menjauh diatas 4.2%,” katanya.

Di sisi lain, harga emas terpantau mengalami penguatan di kisaran $2.646 per ons troy. “Emas menguat seiring meningkatnya tensi geopolitik di semenanjung Korea,” pungkasnya. (R)

Share: