
Index Sumut – Pelaku pasar di tanah air pada perdagangan hari ini akan disuguhkan data cadangan devisa. Dimana cadangan devisa pada bulan oktober sebesar $151.2 milyar.
Selain data cadangan devisa, rilsi data klaim pengangguran AS pada perdagangan sebelumnya, menunjukan klaim pengangguran mengalami peningkatan. Dimana initial jobless claims AS di pekan ini naik menjadi 224 ribu, atau lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 215 ribu.
“Data tersebut memberikan indiaksi bahwa ekonomi AS jika dilihat dari sisi ketenagakerjaan memburuk. Data tersebut akan menjadi beban bagi mata uang US Dolar. Dimana imbal hasil US Treasury 10 tahun yang turun ke kisaran 4.18% menjadi sinyal pelemahan US Dolar pada perdagangan hari ini. Dan tentunya akan menjadi kabar baik bagi mata uang rupiah meskipun untuk IHSG masih dibayangi tekanan,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat (6/12).
Gunawan menyebutkan, mayoritas bursa di Asia pada perdagangan pagi ini bergerak sideways dengan kecenderungan turun. IHSG berpeluang untuk bergerak seirama, dan tetap berpeluang untuk ditransaksikan di zona hijau.
“Pada sesi pembukaan perdagangan pagi, IHSG dibuka melemah tipis di level 7.302. IHSg berpeluang ditransaksikan dalam rentang 7.270 hingga 7.330 pada hari ini,” sebutnya.
Sementara itu, mata uang Rupiah ditransaksikan menguat di level 15.825 per US Dolar. Rupiah memiliki peluang besar untuk berada di zona hijau seharian. Terlebih jika rilis data cadangan devisa justru menunjukan peningkatan.
“Karena selain data cadangan devisa tersebut, pasar keuangan di tanah air sejauh ini juga mendapatkan sentimen bagus dari arah kebijakan pemerintah yang tetap menaikkan PPN 12%, namun untuk jenis barang mewah,” ujarnya.
Di sisi lain, harga emas dunia pada perdagangan hari ini justru kembali mengalami tekanan di level $ 2.619 per ons troy. Kondisi tersebut sangat jauh berbeda dibandingkan dengan tekanan yang dialami US Dolar pada hari ini.
“Pelemahan emas lebih dipengaruhi oleh kekuatiran pasar jelang rilis data tenaga kerja di luar sektor pertanian di malam nanti. Dimana data tersebut memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan The FED dalam menyesuaikan besaran bunga acuan,” pungkasnya. (R)