
MEDAN, Index Sumut – Pasar keuangan Indonesia mengawali akhir pekan dengan nuansa optimisme. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar Rupiah sama-sama menunjukkan penguatan di awal perdagangan Jumat (23/5/2025) pagi ini.
Pengamat Pasar Keuangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa penguatan ini ditopang oleh sejumlah sentimen positif global, terutama dari Amerika Serikat.
“Data ekonomi AS menunjukkan perbaikan, seperti klaim pengangguran yang menurun dan kinerja sektor manufaktur yang menguat. Ini memberi angin segar bagi pelaku pasar, meskipun Wall Street sendiri tadi malam ditutup agak lesu di zona merah,” ujar Gunawan.
Menurutnya, mayoritas bursa saham Asia pagi ini juga bergerak di zona hijau, yang turut mendorong sentimen positif di pasar domestik. IHSG dibuka menguat di level 7.206 dan diproyeksikan bergerak dalam kisaran 7.150 hingga 7.230 sepanjang hari ini.
Meski begitu, Gunawan mengingatkan bahwa arah pergerakan IHSG bisa saja berubah seiring sesi perdagangan berjalan.
“Pasar Asia memang bergerak positif, tapi cenderung sideways. Jadi belum cukup kuat menjadi penopang IHSG secara penuh hingga akhir sesi,” tambahnya.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah juga mencatat kinerja stabil terhadap Dolar AS, bergerak di kisaran 16.325 per dolar. Meskipun dibayangi oleh penguatan Dolar AS akibat data ekonomi yang kuat, Gunawan melihat peluang Rupiah tetap diperdagangkan dalam rentang 16.300 hingga 16.350.
“Data ekonomi AS yang solid meningkatkan kekhawatiran inflasi, yang bisa membuat The Fed lebih hawkish ke depan. Ini bisa menjadi tekanan bagi Rupiah. Namun sejauh ini, tren Rupiah masih positif, meskipun BI sebelumnya menurunkan suku bunga acuannya,” jelas Gunawan.
Di sisi lain, harga emas dunia justru melemah ke kisaran $3.300 per ons troy. Koreksi ini terjadi usai rilis data ekonomi AS, yang memunculkan ekspektasi kenaikan inflasi dan potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut. (R)