MEDAN, Index Sumut – Universitas Negeri Medan (Unimed) kembali menunjukkan komitmennya dalam peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Peningkatan Mutu Kualitas Guru Sekolah Dasar (SD) dengan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Artificial Intelligence (AI)”.

Kegiatan ini diselenggarakan di UPT SPF SD Negeri 106162 Medan Estate, Jalan Pasar V Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Jumat (20/6).

Kegiatan ini diketuai Prof. Dr. Abdul Hamid K., M.Pd., dengan dukungan penuh dari para dosen sebagai anggota tim yakni Kana Saputra S., S.Pd., M.Kom., Marlan, S.Pd., M.Pd.T., dan Agum Budianto, M.Pd. Turut juga berperan aktif mahasiswa Unimed, yang membantu dalam proses pelatihan dan pendampingan teknis penggunaan media pembelajaran berbasis AI.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah UPT SPF SD Negeri 106162 Medan Estate, Nurlaili Pulungan, M.Pd., menyambut antusias kehadiran tim dosen Unimed.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena para guru sangat membutuhkan inovasi pembelajaran yang dapat menjawab tantangan zaman. Dengan adanya pelatihan AI ini, kami berharap dapat meningkatkan kreativitas dan efektivitas proses belajar-mengajar di kelas,” ujarnya.

Pelatihan yang dilaksanakan selama satu hari ini mengangkat materi seputar pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence dalam merancang media pembelajaran interaktif, termasuk penggunaan platform berbasis AI seperti ChatGPT dalam penyusunan soal, pemetaan kurikulum, serta integrasi aplikasi visual berbasis kecerdasan buatan.

Para peserta, yaitu guru-guru dari SDN 106162, mengikuti kegiatan dengan sangat antusias. Tidak hanya aktif dalam sesi diskusi, mereka juga terlibat langsung dalam praktik pembuatan media pembelajaran digital yang mengadopsi teknologi AI.

Materi yang disampaikan bersifat aplikatif, relevan dengan kebutuhan pembelajaran abad 21, serta mudah diterapkan dalam kegiatan belajar-mengajar sehari-hari.

Ketua tim PKM, Prof. Dr. Abdul Hamid K., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan literasi teknologi di kalangan guru sekolah dasar.

“Kami ingin membangun kesiapan guru dalam menghadapi era pendidikan digital yang terus berkembang. Penguasaan AI bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan bagi pendidik,” tuturnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat dan media pembelajaran hasil karya peserta, sebagai bentuk keberlanjutan program pelatihan.

Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi contoh sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah dalam mendorong inovasi pendidikan yang inklusif dan berorientasi masa depan.(R)

Share: