Index Sumut – Kinerja IHSG pada perdagangan akhir pekan ditutup menguat 0.52% atau 37.09 poin di level 7.238,78.

Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, sedikit berbeda dengan IHSG, kinerja sejumlah bursa di Asia justru ditutup variatif walaupun sempat kompak bergerak menguat di sesi pembukaan perdagangan kemarin.

Sementara itu, secara mengejutkan mata uang Rupiah ditutup menguat di level 15.685 per US Dolar.

“Kinerja rupiah melampaui ekspektasi pada perdagangan di akhir pekan. Penguatan Rupiah terjadi di saat pelaku pasar optimis bahwa, US Dolar berpeluang melemah jelang rilis data ketenagakerjaan AS yang diproyeksikan memburuk. Namun rilis data ketenagakerjaan AS yang dirilis dini hari waktu Indonesia menunjukan kinerja sebaliknya. Bahkan melampaui ekspektasi pasar sebelumnya,” ujarnya Sabtu (3/2).

Data non farm payrolls atau data ketenaga kerjaan di luar sektor pertanian pada bulan Januari membukukan peningkatan jumlah pekerja sebanyak 353 ribu. Jauh lebih besar dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya yang sebanyak 180 ribu.

“Data ketenaga kerjaan yang cukup solid tersebut juga turut dibuktikan dengan tingkat pengangguran AS yang relatif terjaga. Dimana tingkat pengangguran AS yang dirilis bertahan di level 3.7%, meskipun sempat diproyeksikan naik ke 3.8% sebelumnya,” sebutnya.

Data dari AS tersebut juga telah mendorong kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun di atas 4% dan dampaknya akan sangat dirasakan bagi rupiah dan IHSG pada perdagangan Senin (5/2) mendatang.

Data ekonomi AS yang membaik akan menjadi ancaman besar bagi kinerja pasar keuangan secara keseluruhan.

Sementara itu, harga emas di akhir pekan ini juga melemah ke level $2.039 per ons troy nya, setelah sempat naik di atas $2.050 per ons troy nya.

Data ekonomi AS yang membaik membuat ekspektasi penurunan laju tekanan inflasi memudar. (R)

Share: