Index Sumut – Bursa di Asia kembali diperdagangakan di zona merah, seiring dengan memburuknya kinerja saham teknologi di AS. Bursa Nasdaq mengalami koreksi 2.77% pada sesi penutupan perdagangan sebelumnya.

“Hal tersebut telah memicu terjadinya pelemahan pada mayoritas bursa di Asia pada perdagangan hari ini,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Kamis (18/7).

Presiden AS Joe Biden akan memberikan aturan yang lebih luas bagi perusahaan produsen Chip penting yang menjualnya ke China.

Di sisi lain, calon presiden Donald Trump juga menyampaikan pidato yang membuat tensi geopolitik mengalami peningkatan. Trump menyampaikan bahwa Taiwan harus membayar pertahanan kepada AS.

“Sentimen negatif yang berkembang di pasar saham sejauh ini belum menekan kinerja IHSG. Pada sesi perdagangan pagi, IHSG masih mampu menguat di kisaran level 7.235 dengan peluang koreksi yang tetap terbuka,” ujarnya.

Selanjutnya, kinerja mata uang rupiah pada perdagangan pagi kembali mengalami pelemahan di level 16.150 per US Dolar. Rupiah melemah di tengah minimnya sentimen pasar.

“Tidak ada agenda ekonomi penting yang pada dasarnya sangat mempengaruhi kinerja pasar keuangan di hari ini. Dan tekanan pada pasar keuangan di tanah air sejauh ini lebih dikarenakan oleh faktor eksternal,” ujarnya.

IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang 7.200 hingga 7.250, dan mata uang rupiah berpeluang bergerak dalam rentang 16.180 hingga 16.250.

Sementara itu, harga emas juga relatif mengalami tekanan dengan ditransaksikan lebih rendah dari perdagangan sore kemarin. Harga emas saat ini ditransaksikan di kisaran di level $2.461 per ons troy nya. (R)

Share: