Index Sumut – Setelah kemenangan Donald Trump pada pemilihan Presiden AS kemarin, bursa di AS kompak ditutup menguat. Kemenangan Trump pada Pilpres kemarin menjadi katalis positif bagi pasar keuangan di AS.

Namun di kawasan Asia, Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, bursa saham di China seperti Hang Seng, Shenzhen dan Shanghai kompak mengalami pelemahan. Dan kinerja bursa saham di Asia pada perdagangan pagi ini mayoritas di buka di zona merah.

“IHSG pada sesi pembukaan perdagangan juga dibuka melemah di level 7.373. Kinerja pasar saham masih berpeluang begerak dengan volatilitas yang tinggi. Hal ini dikarenakan pelaku pasar masih menghitung dampak dari kemenangan Donald Trump, yang akan merubah arah kebijakan ekonomi AS kedepan, berikut dampaknya yang mungkin terjadi terhadap pasar keuangan global,” katanya.

Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini dibuka menguat di level 15.800 per US Dolar. Rupiah pada dasarnya mengalami tekanan berat seiring dengan imbal hasil US Treasury yang naik tajam di level 4.428%.

“Intervensi BI diduga menjadi pendorong penguatan Rupiah pada hari ini. Dan US Dolar sendiri juga terpantau menguat terhadap banyak mata uang dunia lainnya. Kemenangan Donald Trump akan membuat US Dolar lebih bersinar dibandingkan dengan aset save haven lainnya, terlebih aset dengan beresiko tinggi,” ujarnya.

Menurut Gunawan, tekanan yang terjadi pada pasar keuangan hari ini belum bisa menggambarkan hinga ke level berapa IHSG dan Rupiah nantinya akan berada pada titik keseimbangan baru. Namun pelaku pasar akan lebih berhati-hati terhadap potensi tekanan yang muncul.

Di sisi lain, harga emas juga terpuruk cukup dalam pada perdagangan hari ini, emas ditransaksikan melemah ke level $2.663 per ons troy nya. (R)

Share: