
Index Sumut – Data penjualan ritel tanah air yang dirilis pada hari ini, Selasa (12/11) akan menjadi fokus pasar selanjutnya. Meskipun tidak akan memberikan perubahan yang besar terhadap kinerja pasar keuangan.
Namun kinerja penjualan ritel tersebut tetap akan memberikan pengaruh terhadap kinerja IHSG maupun Rupiah. Terlebih sentimen eksternal pada hari ini terbilang sangat minim.
“Mayoritas bursa di Asia pada perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah. IHSG sendiri dibuka menguat di kisaran level 7.276 pada sesi pembukaan. Secara teknikal IHSG berpeluang menguat pada hari ini. Namun bayang-bayang koreksi yang terjadi pada bursa di Asia cukup berpengaruh dalam pergerakan IHSG selanjutnya. Terlebih di tengah minimnya sentimen pasar pada hari ini,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Selasa (12/11).
Menurutnya, IHSG berpeluang ditransaksikan dalam rentang 7.250 – 7.350.
Sementara mata uang Rupiah, pada perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah di kisaran 15.725 per US Dolar. Padahal, US Dolar sendiri sedang tidak diuntungkan dengan terkoreksinya USD Index di level 105.53. Dan untuk imbal hasil US Treasury 10 tahun juga relatif stagnan di kisaran level 4.3%.
“Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang 15.670 hingga 15.750 per US Dolar pada perdagangan hari ini,” ujarnya.
Di sisi lain harga emas terpantau mengalami koreksi di level $2.621 per ons troy jelang rilis data inflasi AS.
“Saya menilai data tersebut tidak akan sepenuhnya mampu menggambarkan bagaimana kebjakan The FED atau Bank Sentral AS kedepan. Pelaku pasar akan lebih terfokus pada kebijakan ekonomi AS setelah Trump terpilih,” ujarnya. (R)