
Index Sumut – Sejumlah rilis data ekonomi AS yang dirilis pada perdagangan kemarin, menunjukan bahwa ekonomi AS tengah mengalami tekanan. Data pertumbuhan ekonomi AS serta data klaim awal pengangguran AS merealisasikan angka yang lebih rendah dari ekspektasi pelaku pasar.
“Data tersebut telah menekan kinerja pasar saham di Asia pada perdagangan kemarin,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Kamis (28/11).
Pada perdagangan pagi ini, mayoritas bursa di Asia melanjutkan pelemahan. IHSG juga dibuka melemah di level 7.215. IHSG berpeluang untuk menguji level psikologis 7.200.
“IHSG diproyeksikan akan ditransaksikan dalam rentang 7.170 hingga 7.250. Minimnya agenda ekonomi pada perdagangan hari ini akan membuat IHSG lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen teknikal,” ujarnya.
Sementara itu, kinerja mata uang rupiah kembali mengalami penguatan ke level 15.860 per US Dolar. US Dolar tengah mengalami tekanan seiring dengan memburuknya imbal hasil US Treasury 10 Tahun yang mengalami tekanan ke level 4.261%.
“Memburuknya sejumlah data ekonomi AS pada perdagangan sebelumnya mengindikasikan bahwa pemangkasan bunga acuan masih mungkin dilakukan. Meskipun dengan gambaran yang tidak bisa secara akurat mendorong The FED untuk kembali memangkas bunga acuannya,” katanya.
Menurutnya, penguatan rupiah pada hari ini akan mengurangi beban IHSG yang tengah diterpa sentimen buruk melemahnya bursa di Asia.
Di sisi lain, harga emas justru masih tertekan dan ditransaksikan di level $2.630 per ons troy. Emas dirugikan dengan melemahnya tensi geopolitik di timur tengah. (R)