
Index Sumut – Laju tekanan inflasi AS secara bulanan merealisasikan angka 0.3%, atau lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi sebesar 0.2%. Dan secara tahunan inflasi AS juga masih lebih tinggi di level 2.4% dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya 2.3%. Ditambah lagi data initial jobless claims yang merealisasikan angka 258 ribu atau lebh tinggi dari ekspektasi 231 ribu.
“Secara keseluruhan data inflasi AS menunjukkan bahwa laju tekanan inflasi AS masih cukup tinggi. Dan memudarkan ekspektasi pemangkasan bunga acuan yang agresif oleh The FED,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat (11/10).
Kinerja bura saham di Asia mayoritas pada perdagangan hari ini ditransaksikan bergaam dengan kecenderungan bergerak sideways. Imbal hasil US Treasury juga terpantau mengalami penguatan dibandingkan perdagangan sebelumnya.
“IHSG pada sesi pembukaan perdagangan hari ini dibuka menguat di level 7.520. Kinerja IHSG dipoyeksikan akan bergerak dalam rentang 7.470 hingga 7.570 di hari ini. IHSG diproyeksikan akan bergerak seirama dengan sejumlah bursa Asia lainnya. Dimana IHSG masih berpeluang untuk bergerak di dua zona seiring dengan memburuknya sentimen eksternal,” katanya.
Sementara itu, kinerja mata uang rupiah ditransaksikan menguat di level 15.650 per US Dolar. Rupiah berpeluang bergerak dalam rentang 15.630 hingga 15.670 pada sesi perdagangan hari ini.
“Sejauh ini mata uang US Dolar masih diuntungkan dengan rilis data inflasi AS. Namun harga emas terpantau bergerak menguat terbatas di level $2.637 per ons troy,” pungkasnya. (R)