
Index Sumut – Lesunya industri otomotif nasional juga menerpa Daihatsu. Meskipun demikian, Daihatsu masih mampu mempertahankan posisi kedua penjualan otomotif nasional dan meningkatkan pangsa pasar.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, penjualan mobil secara wholesales pada November 2024 sebanyak 74.347 unit. Jumlah itu anjlok 11,9% jika dibandingkan bulan yang sama tahun lalu yang sebesar 84.390 unit. Sedangkan penjualan ritel atau dari diler ke konsumen sebesar 76.053 unit pada November 2024, atau turun 8,1% YoY dibandingkan November 2023 yang tercatat sebanyak 82.781 unit.
Penurunan penjualan mobil dalam beberapa bulan itu memaksa Gaikindo menurunkan target penjualan tahun 2024 dari semula 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit. Malah, diperkirakan realisasinya hanya di angka 780 ribu unit.
Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation (AI DSO) Tri Mulyono menjelaskan, pihaknya melihat tetap ada peluang di saat pasar lesu. Apalagi melihat pencapaian Daihatsu dengan pangsa pasar 19 persen di penjualan mobil nasional. “Kami tetap optimistis, terutama kekuatan di segmen komersial dan mobil mobil LCGC,” tutur Tri Mulyono kepada wartawan, Rabu (11/12/2024).
Berdasarkan data Gaikindo, mobil komersial Daihatsu yakni Gran Max sepanjang Januari hingga November 2024 terjual 50.920 unit. Sedangkan LCGC Daihatsu Sigra terjual sebanyak 51.126 unit.
Menurut Tri Mulyono, daya beli masyarakat semakin berat dengan adanya kenaikan sejumlah item pajak seperti PPN 12 persen, Opsen pajak dari Pemerintah Daerah yang mempengaruhi besaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Termasuk sulitnya mendapat kredit dari lembaga pembiayaan akibat tingginya NPL (non performing loan). Padahal, 85 persen pembeli mobil Daihatsu adalah dengan skema kredit.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, tren kredit macet perusahaan pembiayaan atau multifinance sepanjang tahun 2024 ini meningkat. Berdasarkan data statistik OJK, rasio kredit macet keseluruhan industri naik dari 2,50% di Januari 2024 menjadi 2,62% di September 2024.
Lesunya pasar otomotif nasional memaksa pelaku usaha mencari cara dan strategi untuk bisa bertahan. Termasuk memperkuat lini bisnis lain yang selama ini belum menjadi andalan penyumbang pendapatan.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyatakan, pemerintah dan pelaku industri otomotif harus mencari solusi menghadapi tantangan penurunan penjualan yang dampak negatifnya besar. “Kami mengkalkulasi dampak negatif yang akan mencapai sekitar Rp10,6 triliun terhadap sektor hulu maupun hilir otomotif nasional. Inilah tantangan sektor otomotif yang harus kita hadapi bersama,” tutur Faisol Riza.
Terkait tantangan itu, Daihatsu melihat peluang lain untuk bisa bertahan dan meningkatkan pendapatan dari lini bisnis after sales services atau layanan purna jual. Salah satunya dengan menambah bengkel perawatan mobil hingga ke pelosok daerah di Nusantara. Hal itu disampaikan Deputy After Sales Service and Logistic Division Head PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation Yanuar Krisna di sela-sela paparan jelang puncak kegiatan Program Gebyar Service Berhadiah 2024.
Yanuar menjelaskan, nantinya, tiap sales point Daihatsu di daerah, akan dilengkapi layanan DMS. Hal tersebut sesuai keinginan konsumen yang butuh jaminan orisinalitas sparepart kendaraan mereka. Apalagi produk Daihatsu terkenal kuat dan andal, termasuk suku cadangnya. Selain itu, pihaknya juta memberikan paket-paket menarik serta promo diskon, terutama bagi kendaraan konsumen yang telah melewati post warranty atau free service. (R)